Melihat tren gaya hidup minimalism bahwa sejatinya itu bertujuan untuk mengurangi sifat konsumtif. The less you own, the more you get. Padahal ilmu itu juga ada dalam Islam yang disebut sedekah.
Kegiatan seperti ngaji/membaca Qur’an, puasa, zakat/sedekah, dan sholat adalah serangkaian kegiatan yang diperlukan untuk memisahkan kita dari kenikmatan dunia, kenikmatan yang menurut beberapa orang sifatnya semu. Apabila keempat kegiatan itu rutin dilakukan, maka kita bisa merasakan berkah.
Buat gue, berkah adalah kenikmatan dan kebahagiaan yang terasa hingga menembus qolbu dan berdampak pada roh dalam diri dan kehidupan kita. Dari situ lah kita baru betul-betul sadar bahwa keberkahan itu datangnya dari Allah SWT. Yang membuat kita yakin bahwa Allah adalah Tuhan kita dan (seharusnya) tidak ada Tuhan selain Dia (dunia).
Maka sebetulnya proses syahadat bukanlah semata-mata hanya mengucapkan syahadat secara lisan dan “berusaha” meyakininya karena disuruh oleh seseorang untuk meyakininya. Tetapi ada tahapan pertama berupa meng-kiamatkan diri dengan alat yang bernama Al-Quran.
Membaca Al-Quran sebagai bentuk peng-kiamatan diri, lalu berlanjut dengan puasa, lalu berzakat/sedekah, dan selanjutnya adalah sholat. Semakin jelas kalau 4 proses ini adalah langkah untuk membuat kita agar tidak terlalu melekat dengan kenikmatan dunia. Begitu diri kita sudah terbiasa melakukan keempat hal tersebut, maka kita bisa mengendalikan hawa nafsu kita yang sangat bersahabat baik dengan dunia. Maka hasil akhirnya kita dapat mengendalikan dunia di sekitar kita.
Saat itulah bentuk syahadat yang sebenar-benarnya terjadi. Syahadat yang bukan diucapkan secara lisan dan berusaha meyakininya tanpa dasar. Sebuah upaya mencapai keseimbangan untuk menuju kesempurnaan.